Di malam menuju pagi ini entah mengapa gue belom ngantuk, padahal gak tidur siang juga, dan akhirnya memilih ngeblog wkwk, karena beberapa waktu yang lalu baru saja diselenggarakan SNMPTN tertulis, oiya sebelumnya selamat kalian yang telah berhasil mendapatkan tempat kuliah melalui SNMPTN undangan, jadi gw pengen cerita tentang kisah SNMPTN bukan kisah gw sendiri sih kisah gw kan udah ada d post "dugeun dugeun" hehe tapi kisah seorang senior yang gw wawancarain pas ospek fakultas, jadi apa yang istimewa dari kisah si abang yang konon pacarnya cakep banget itu *narsis mode on*
Kalo menurut gw dan Nida yang waktu masih jadi maba fresh from the oven mendengarkan kisahnya dia sih itu ..... Bikin speechless gimana gitu, pokoknya tiada 2 nya sih gw rasa.
Karena itu udah 9 bulan yang lalu diceritainnya jadi mohon maaf jika ada part2 yg kurang tepat atau kelupaan.
Dimulai dari pendaftaran, pada awalnya (bingung pake kata gantinya siapa ya enaknya, yaudah karena ini diceritakan dari sudut pandang gw sebagai maba waktu itu kita panggil saja dia si abang). Jadi waktu itu ceritanya pendaftaran SNMPTN dibuka selama 5 hari, kolektif di sekolah, si abang yg merupakan murid SMAN 8 Jakarta ini masih kekeuh gamau daftar SNMPTN walaupun udah dibujuk2 sama orang tuanya, kenapa? Ternyata karena dia udah diterima di Akuntansi Trisakti, dan menurutnya mencapai Trisakti itu lebih mudah transportasinya dibanding mencapai kampus kuning, kalo dari rumahnya. Lupa pastinya kenapa pokoknya akhirnya si abang ini mau juga daftar SNMPTN, hari terakhir pendaftaran kolektif di 8 diapun datanglah namun ternyata pagar dikunci, senior dilarang masuk karena ada MOS angkatan 2009, kepsek 8 dulu Pak Suhaman orangnya strict bukan main jadilah dia harus ke UNJ buat daftar, akhirnya dia ke UNJ daftar bareng2 para veteran maksudnya yang gagal SNMPTN tahun2 sebelumnya atau yang mau nyoba peruntungan lain tahun itu, yah intinya bukan lulusan 2007 deh, akhirnya terdaftarlah si abang ini sebagai peserta SNMPTN dengan pilihan jurusan Akuntansi UI dan Hukum UI. Tapi, karena mendaftar di UNJ akhirnya dia pun mendapat tempat ujian di UIN bersama anak2 veteran yang lainnya, makin maleslah dia karena rumahnya di Bekasi sementara UIN di Ciputat.
Hari H pun tiba akhirnya pagi2 sekali berangkatlah dia ke UIN naik taxi, dan katanya si abang yang gak pernah les apalagi bimbel ini baru belajar pas di taxi itupun cuma baca2 sekilas, pas udah sampe di lokasi ujian dia baru sadar kalo cuma bawa satu pensil mekanik yang isinya dia gatau itu apakah 2B apa bukan :') terus katanya dia sempet nyari isi pensil 2B tapi ga nemu akhirnya yaudah dia kerjainlah itu soal2nya dengan pensil seadanya dan tau kan kalo SNMPTN itu ada sistem minus gitu? Jadi kalo bener poinnya 4, salah -1, kosong 0, jadi orang pasti bakal mikir buat ngasal karena klo salah minus, mending dikosongin apalagi gosip2nya ada nilai mati yang mana semua matpel harus ada poinnya kalo sampe 0 atau minus itu nilai mati yang mana gabakal lulus, tapi ini the one and only emang manusia dia ngisi semuanya, semuanya.... :') dan pas dia udah ngisi semuanya dia ijin ke toilet, kalo SNMPTN kan ada 2 pengawasnya nah pengawasnya bingung kenapa dia ijin ke toilet tapi gak balik2, ternyata oh ternyata dia ngobrol sama pengawas satunya di luar sambil ngerokok bareng :') dan hari keduanya pun ga jauh beda. Coba gw tanya pernah ga nemu orang yg ngisi semua soal SNMPTN? Gw aja kalo try out gapernah senekad itu....
Skip ke pengumuman....
Pagi hari si abang ini datanglah ke tukang koran, karena pengumumannya belom online jadi kudu nyari nomor peserta satu demi satu, nah pas lagi beli koran ada juga pembeli yg beli koran buat ngeliat hasil SNMPTN terjadilah dialog kurang lebih sebagai berikut: (lupa2 inget kurang lebihnya mohon maaf)
O(orang): "baru ikut snmptn juga mas? Veteran juga ya mas?"
A(abang): (karena keisengan yang tak terkira dan muka om2nya) "oh iya"
O: "udah berapa kali mas? Saya udah 3x nih"
A: "saya udah 2x"
O: "sebenernya saya udah males mas udah kuliah di YAI tapi disuruh orang tua"
A: "sama saya juga"
O: "udah kuliah juga dimana sebelumnya mas?"
A: "di BSI" *korban iklan nih kayaknya*
Hasilnya adalah si abang berhasil lulus di pilihan keduanya yaitu FHUI, tapi ternyata dia udah bertekad kalo keterimanya pilihan kedua dia bakal ga ngambil dan lebih milih Trisakti, kemudian berderinglah teleponnya ternyata dari teman sekelasnya yang bernama Galih (yg nantinya jadi ketua BEM FISIP UI 2010/2011) sepengetahuan dia temannya ini pengen banget masuk FHUI.
G: "halo ndri gimana hasil SNMPTN?"
A: "ooh alhamdulillah nih dapet FHUI"
G: "selamat ya! Diambilkan?"
A: "enggak kayaknya ambil akun Trisakti aja. Lo gimana? Dapetkan?"
G: "gw ga lulus"
Nah, karena percakapan itulah akhirnya si abang ini mendapat pencerahan buat ngambil FHUI.....
Unik kan kisahnya? Emang dia selalu punya kisah yang macem2 ceritanya hehe, kisah masuknya kan udah, ditunggu segera kisah kelulusannya ya sayang :)
Minggu, 17 Juni 2012
Senin, 11 Juni 2012
Kembalian
Oke jadi beberapa hari yang lalu gue naik taxi, ketika gue sudah sampai di tujuan gw liat argo taxinya menunjukkan Rp 47.250,- kemudian gw berikanlah uang pecahan Rupiah berwarna biru.
Gw ga bilang apa2, gw menunggu kembalian, mungkin kalian berpikir gila lo pelit banget kembalian segitu aja ditungguin, okay gw ralat gw menunggu si supir menyerahkan atau paling tidak beritikad untuk menyerahkan kembalian barulah gw akan bilang kembaliannya ambil aja pak. Tapi tidak tampak itikad si supir untuk mengembalikan uangnya, gw jg ga menanyakan perihal kembaliannya, toh ujung2nya akan gw berikan juga, gw cuma mau melihat kejujuran dan integritas dari supir taxi ini. Gw sampai terdiam agak lama setelah menyerahkan uang itu. Akhirnya yasudah karena sudah sampai ditujuan gw pun turun dari taxi itu, mungkin si supir bisa membaca pikiran gue yg emang mau ngasih uang kembaliannya buat dia tanpa gw harus berkata2.
Gw pernah naik taxi dengan warna lain, saat itu kembalian gw juga setara sekitar 2000 rupiah tapi si supir beritikad untuk mengembalikan apa yang memang menjadi hak gw sebagai penumpang dan gw senang dan tentunya dengan senang hati bilang agar dia menyimpan saja kembaliannya, lalu pak supir itu mengucapkan terimakasih dengan wajah sumringah.
Kejadian kaya gini tentu sering, di taxi, di swalayan, di penyedia barang atau jasa yang tanpa penghitung uang bahkan. Hemm, I don't know gw cuma menganggap mungkin kita sering ga sadar melakukan penggelapan2 kecil yang nilainya emang ga seberapa dan tanpa rasa bersalah, tapi kalo itu semakin besar dan semakin lumrah dan berubah menjadi budaya???
Taking other's right is not good
Not being honest is not good
Not showing integrity is not good
Picture taken from 9gag
Gw ga bilang apa2, gw menunggu kembalian, mungkin kalian berpikir gila lo pelit banget kembalian segitu aja ditungguin, okay gw ralat gw menunggu si supir menyerahkan atau paling tidak beritikad untuk menyerahkan kembalian barulah gw akan bilang kembaliannya ambil aja pak. Tapi tidak tampak itikad si supir untuk mengembalikan uangnya, gw jg ga menanyakan perihal kembaliannya, toh ujung2nya akan gw berikan juga, gw cuma mau melihat kejujuran dan integritas dari supir taxi ini. Gw sampai terdiam agak lama setelah menyerahkan uang itu. Akhirnya yasudah karena sudah sampai ditujuan gw pun turun dari taxi itu, mungkin si supir bisa membaca pikiran gue yg emang mau ngasih uang kembaliannya buat dia tanpa gw harus berkata2.
Gw pernah naik taxi dengan warna lain, saat itu kembalian gw juga setara sekitar 2000 rupiah tapi si supir beritikad untuk mengembalikan apa yang memang menjadi hak gw sebagai penumpang dan gw senang dan tentunya dengan senang hati bilang agar dia menyimpan saja kembaliannya, lalu pak supir itu mengucapkan terimakasih dengan wajah sumringah.
Kejadian kaya gini tentu sering, di taxi, di swalayan, di penyedia barang atau jasa yang tanpa penghitung uang bahkan. Hemm, I don't know gw cuma menganggap mungkin kita sering ga sadar melakukan penggelapan2 kecil yang nilainya emang ga seberapa dan tanpa rasa bersalah, tapi kalo itu semakin besar dan semakin lumrah dan berubah menjadi budaya???
Taking other's right is not good
Not being honest is not good
Not showing integrity is not good
Picture taken from 9gag
Jumat, 08 Juni 2012
Who is That Girl?
Have you ever felt like you are not you? Like your body is being borrowed by a stranger that fill its soul? Or it just too empty.
Like when you see the mirror, you see a reflection that is you... It's completely your eyes, your face, your body, your hair, but when you look deeper it has different aura.
And after all, you'll ask
Why is your reflection someone you don't know?
But in the end you realize
It's not your reflection that is someone you don't know
But you are
The real version of you
Is some one you don't know
You have no idea, why you are someone you don't know
It sucks
It drives you insane
Like when you see the mirror, you see a reflection that is you... It's completely your eyes, your face, your body, your hair, but when you look deeper it has different aura.
And after all, you'll ask
Why is your reflection someone you don't know?
But in the end you realize
It's not your reflection that is someone you don't know
But you are
The real version of you
Is some one you don't know
You have no idea, why you are someone you don't know
It sucks
It drives you insane
Rabu, 06 Juni 2012
Most Terngiang-ngiang of the Week
If happy ever after did exist
I would still be holding you like this
All those fairytales are full of sh*t
One more stupid love song I'll be sick
(Payphone - Maroon 5)
How can I not love you
What do I tell my heart
When do I not want you
Here in my arms
How does one waltz away
From all the memories
How do I not miss you
When you are gone
(How Can I not Love You - Joy Enriquez)
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more
(A Thousand Years - Christina Perri)
salahkan radio yang memutarnya berulang2 sampe stuck terus ini lagu2.....
I would still be holding you like this
All those fairytales are full of sh*t
One more stupid love song I'll be sick
(Payphone - Maroon 5)
How can I not love you
What do I tell my heart
When do I not want you
Here in my arms
How does one waltz away
From all the memories
How do I not miss you
When you are gone
(How Can I not Love You - Joy Enriquez)
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more
(A Thousand Years - Christina Perri)
Langganan:
Postingan (Atom)